JAKARTA (Jatengreport.com) - Presiden Joko WIdodo menyebut soal 'pemimpin berambut putih' pada acara Temu relawan di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (26/11).

Orang nomor satu di Indonesia itu menggambarkan ciri-ciri fisik seorang pemimpin yang sungguh-sungguh memikirkan rakyat pada pidatonya.

"Saya ulang, jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati. Lihat juga, lihat rambutnya, kalau rambutnya putih semua, ini mikir rakyat ini," kata Jokowi.

Para pengamat mengatakan kemungkinan besar ini adalah sinyal dukungan Jokowi terhadap politisi berambut putih yang merupakan julukan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai kalimat Jokowi tersebut memang bentuk dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Akan tetapi ia juga menilai bahwa kegiatan temu relawan yang bertajuk Gerakan Nusantara Bersatu tersebut belum tentu direstui Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Pasalnya, Megawati sebelumnya telah melarang para kadernya untuk bermanuver terkait pencapresan 2024.

Barisan Dewan Kolonel yang merupakan forum kader PDI-P juga telah dilarang untuk menggadang-gadang Puan Maharani untuk Pilpres 2024 mendatang.

Walaupun memberikan pernyataan mengenai 'pemimpin berambut putih', Jokowi juga sempat menyerukan kepada masyarakat agar tidak terlalu tergesa-gesa perihal pencapresan ketika berada di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5).

"Jangan tergesa-gesa, jangan tergesa-gesa. Meskipun, meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini," kata presiden Jokowi.

Uniknya, setelah pernyataan Jokowi mengenai 'pemimpin berambut putih', Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunggah gambar dirinya berambut putih, ia mengaku 'disuruh istri' kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu.